GENERASI BHUTTO DAN POLITIK PAKISTAN

       Bilawal Bhutto Zardari, Baru 19 tahun saat ditunjuk memimpin partai rakyat pakistan (ppp). setelah lima tahun menunggu, penerus dinasti Bhutto ini diharapkan mampu mengangkat pamor ppp.
      27 Desember 2012. Tepat lima tahun mantan Perdana Menteri Pakistan, Benazir Bhutto tewas tertembak. Momen ini dimanfaatkan Partai Rakyat Pakistan (PPP) untuk kembali mengenalkan sang penerus, Bilawal Bhutto Zardari. Saat sang ibu meninggal, Bilawal baru berusia 19 tahun. Namun PPP tetap menunjuknya untuk mengisi posisi yang ditinggalkan sang ibu. Tiga hari setelah penembakan, Bilawal resmi menjadi putra mahkota Dinasti Bhutto, memimpin PPP. Namanya yang semula Bilawal Zardari pun diganti menjadi Bilawal Bhutto Zardari atau Bhutto Zardari.
       Sementara Bilawal melanjutkan studinya di Oxford University, Inggris. Tugas sebagai ketua partai di­ jalankan sang ayah, Asif Ali Zardari. Bilawal kembali ke Pakistan pada 2010, tapi baru Kamis, 27 Desember lalu ia muncul di hadapan puluhan ribu simpatisan PPP yang memadati pemakaman keluarga Bhutto di Provinsi Sindh, Pakistan. Sebagai seorang ketua partai, penampilan Bilawal hari itu, terbilang sangat sederhana. Namun pria kela­ hiran 1988 ini tampil percaya diri. Dalam bahasa Urdu ia menyebut pendukung PPP adalah api demokrasi yang memberi  kekuatan. “Api demokrasi terus ber­ sinar,” ujarnya, dan meminta pendukung PPP terus berjuang demi terciptanya Pakistan yang damai dan demokratis.    
        Kemunculan Bilawal membayar kerinduan pendukung PPP yang datang sambil mengusung foto Benazir dan Ali Bhutto. Bilawal dilihat sebagai refleksi dari sang ibu ataupun sang kakek. Meski belum bisa men­ calonkan diri, karena umurnya yang belum genap 25 tahun, Bilawal diharapkan mampu memimpin PPP menghadapi pemilu 2013. Kemunculan Bilawal diharap mampu menghidup­ kan kembali pamor PPP yang kian meredup, se iring dengan kekecewaan terhadap kepemimpinan Pres­ iden Zardari lima tahun terakhir. “Bhutto adalah emosi. Sebuah cinta,” ujar Bilawal dalam pidatonya. Bilawal pun memaparkan bagaimana keluarganya termasuk sang ibu mengorbankan hidupnya untuk demokrasi.
       Keluarga Bhutto mungkin terbunuh, tapi penggantinya akan  terus tumbuh. Mengutip pernyataan ibunya, Bilawal meng­ atakan ‘demokrasi’ adalah balas dendam terbaik. Dan Bilawal ber­ janji akan terus menjaga demokrasi itu, meski belakangan demokrasi Pakistan menghadapi tantangan, baik dari ke­ lompok militan maupun luar. “Perjalanan ini akan berlanjut,” tegasnya. Ini hanyalah langkah awal Bilawal. Masih banyak peran penting yang akan dimainkannya. Meski sejum­ lah kalangan menilai ia butuh waktu untuk lepas dari bayang­bayang ayahnya,
        Presiden Asif Ali Zardari. Pemunculan Bilawal dinilai sebagai langkah strategis untuk mengonsolidasi kekuatan PPP yang identik dengan keluarga Bhutto. Partai ini didirikan dan selalu dipimpin oleh keluarga Bhutto. Dilahirkan September 1988, tiga bulan sebelum Benazir terpilih menjadi perdana menteri, Nama Bilawal diambil dari bahasa Urdu yang berarti ‘satu deng­ an keseimbangan’. Bilawal yang menghabiskan masa kecilnya di luar Pakistan, selalu digadang menjadi penerus jejak ibu­ nya. Putusannya untuk menuntut ilmu di Oxford’s Christ Church, dinilai sebagai langkah awal untuk mengikuti jejak keluarganya di dunia politik. “Bilawal Bhutto Zardari, mengikuti tradisi keluarga, akan membuktikan sebuah langkah penting dalam demokrasi dan politik Pakistan,” ujar Perdana Menteri Raja Pervez Ashraf.
       Nama Bhutto memang tak bisa dilepaskan dari politik Pakistan. Jejak itu dicetak Sir Shah Nawaz Bhutto, seorang Sindhi yang menjadi tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan Pakistan. Putra Nawaz, Zulfikar Ali Bhutto kemudian meneruskan perjuangan ayahnya dengan mendirikan PPP. Ia pernah menjabat  sebagai perdana menteri pada tahun 1970­an. Namun hidupnya harus berakhir di tiang gantungan, setelah dijatuhkan melalui kudeta militer yang dipimpin Zia Ul Haq. Dinasti Bhutto dilanjutkan Benazir Bhutto, putri sulung Ali Bhutto. Ia terpilih menjadi perdana menteri pada 1988. Namun kekuasaan Benazir hanya berumur 20 bulan, karena dijatuhkan Presiden  Ghulam Ishaq Khan yang didukung militer.
       Benazir terpilih kembali pada 1993, tetapi kembali terjungkal pada 1996 terkait skandal korupsi yang melibatkan Presiden Farooq Leghari. Pada 2007, Benazir kembali ikut pemilihan, tetapi langkahnya terhenti, setelah tewas tertembak saat berkampanye di Rawal­ pindi, Desember 2007. Lima tahun kekosongan itu diisi suami Benazir, Asif Ali Zardary. Kini Pakis tan bersiap menyambut penerus Bhutto yang lain.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment