JALUR
PUNCAK BARU LEBIH ELITE DARI PADA
JALUR PUNCAK LAMA
Jalur Puncak Dua tidak akan DiPadati warung Di
kiri-kanan Jalan. wisata kelas menengah bakal Dominan.
Pemandangan
sejauh
beberapa kilometer di jalur Puncak sangat khas. Warung dan kaki lima mema- dati
kiri dan kanan jalan. Sesekali tempat menginap, mulai hotel sampai vila, me-
nyelingi deretan tempat usaha itu. Tapi jalur Puncak Dua, yang mulai dibangun,
sangat berbeda. Pemerintah Kabupaten Bogor merencanakan wilayah itu menjadi
daerah wisata seperti Puncak lama tapi dengan konsep berbeda. Tidak akan banyak
warung di kiri-kanan jalan wilayah itu. Pemerintah Bogor, misalnya, akan
membuat jalur hijau selebar 100 meter di kiri dan kanan jalan. “Sehingga
suasana di sepanjang jalan Puncak Dua nanti tidak akan padat dengan rumah makan
atau warung kaki lima seperti yang ada di kawasan jalan Puncak (lama),” kata
Kepala
Bidang
Sarana dan Prasarana, Tata Ruang dan Lingkungan, dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor, Suryanto Putra.
Bukan berarti tidak ada tempat wisata di
wilayah itu. Malah sebaliknya. Wilayah itu bakal menjadi daerah wisata. “Kami
ingin mengalihkan orang-orang yang selama ini memilih kawasan Puncak untuk
berwisata ke obyek-obyek wisata yang nantinya akan dibangun sepanjang jalan
Puncak Dua,” ujar Suryanto Bogor sudah mulai menghitung-hitung wilayah mana
saja yang bakal menjadi tempat wisata di jalur itu. Yang jelas, kata Suryanto,
“Sepanjang jalan Puncak Dua nanti untuk pengembangan wisata, baik itu wisata
agro, ecopark, maupun pembangunan sarana pendukung, seperti hotel dan
restoran.” Rencananya, di sepanjang jalan Puncak Dua akan dibangun obyek
wisata, mulai wisata alam, otomotif, panjat tebing, sampai lapangan golf.
Sejumlah hotel, restoran, sampai rest
area kendaraan akan dibangun di sana. Pembagian zona ini tidak bisa sembarangan
dilakukan. Direktur Pengembangan Daya Tarik yang menurutnya berantakan. “Jangan
sembarangan kasih izin, harus men- jaga iklim investasi,” katanya. “Kalau semua
di- obral, kondisinya akan memperburuk wilayah Puncak dan sekitarnya.”
Jika benar ditata bagus, jalur Puncak
Dua bisa membidik kelas wisatawan menengah ke atas. Itu, katanya, jika ditata
dengan benar. Tentu saja pengusaha kecil dan warung juga diizinkan ber- operasi
di sekitar jalan Puncak Dua, tapi deng- an pengawasan ketat. “Usaha skala
menengah boleh ikutan, tapi diatur dengan baik,” tuturnya. Jika rencana ini
dilaksanakan semua dengan baik, agaknya Puncak Dua bakal berbeda sepe- nuhnya
dengan jalur wisata Puncak yang kita kenal sekarang.
0 komentar:
Post a Comment