SBY MELAYAT KERUMAH DUKA KELUARGA SULISTIYO DI SEMARANG


Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Dr Sulistiyo. SBY bahkan sampai menangis dan tergugu saat melayat Ketua Umum PGRI itu.


SBY bersama sang istri, Ani Yudhoyono dan anak keduanya, Edhie Baskoro (Ibas), menyempatkan untuk datang ke rumah duka almarhum di sela-sela rangkaian Tour de Java bersama fungsionaris Partai Demokrat (PD). Hadir pula sejumlah elite PD seperti Hinca Panjaitan, Roy Suryo, Agus Hermanto, dan Cornel Simbolon.


SBY di rumah duka melayat Dr Sulistiyo (Foto: Elza Astari/detikcom)



Ketum PD tersebut datang sesaat sebelum jenazah Sulistiyo tiba dari Jakarta. SBY dan beberapa elite PD menjadi yang pertama melakukan salat jenazah di depan peti Sulistiyo. Setelahnya, SBY lalu mengajak ibu Ani dan Ibas membaca surat Al Fatihah untuk mendoakan Sulistiyo yang meninggal akibat kebakaran di ruang tabung chamber Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat, itu.


"Izinkan kami memanjatkan doa karena hubungan kami begitu dekat dengan almarhum," ucap SBY di rumah duka, Jl Karangingas Raya No.8, Semarang, Selasa (15/3/2015)


SBY di rumah duka melayat Dr Sulistiyo (Foto: Elza Astari/detikcom)



Setelah berdoa, SBY berdiri di ujung peti lalu memberi hormat kepada jenazah yang terbalut bendara Merah Putih itu. Ia kemudian mengusap bingkai foto pria yang juga menjadi anggota DPD RI tersebut.


Keluarga SBY lantas menghampiri keluarga Sulistyo yang tampak sangat terpukul. SBY, Ibu Ani dan Ibas memberi salam dan ucapan belasungkawanya kepada orang tua, istri dan anak-anak Sulistyo. 


Tanpa dinyana, dalam momen tersebut membuat SBY juga ikut menangis. Ia beberapa kali tampak tergugu ketika berbincang dengan keluarga almarhum. SBY sesekali mengusap air mata. Duka juga membayangi raut wajah Ibu Ani yang memakai kerudung hitam itu.


"Kita semua kehilangan salah seorang putra bangsa terbaik, seorang yang sangat mencintai (profesi) guru, berjuang untuk nasib kesejahteraan dan kemampuan guru," ujar SBY.


SBY menyebut bahwa ia bersama Sulistiyo selama dua periode kepemimpinannya telah bekerja bersama-sama. Sosok Sulistiyo di mata bapak dua anak ini cukup memberi kesan yang mendalam, terutama dalam perjuangannya untuk guru.


SBY di rumah duka melayat Dr Sulistiyo (Foto: Elza Astari/detikcom)



"Saya selama sekitar 7 tahun bersama-sama almarhum Pak Sulistiyo memikirkan pendidikan kita, kesejahteraan guru kita, dan peningkatan kemampuan. kita semua kehilangan bukan hanya keluarga beliau, bukan hanya jajaran PGRI tapi juga bangsa dan negara," jelas SBY.


"Kita mohon pada Allah SWT semoga almarhum hidup tenang di sisi Tuhan YME. Kita mohonkan keluarga yang ditinggalkan tabah dan kepada teman-teman, keluarga besar PGRI, semoga cita-cita almarhum untuk memperjuangkan nasib dan masa depan guru se-Indonesia dikabulkan Allah SWT," sambungnya.


SBY tidak ikut dengan ribuan pelayat lain untuk mengantarkan jenazah Sulistyo ke tempat peristirahatan terakhirnya karena harus melanjutkan safari Tour de Java. Sulistiyo rencananya akan dimakamkan di Banjarnegara. tempat kelahiran beliau atas permintaan orangtuanya.
Sumber : detik.com



Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment