EKSTRAK KULIT MANGGIS
Ada kabar gembira, nih. Kulit manggis kini ada
ekstraknya.” Tak di kantor, tak di rumah, akhir-akhir ini orang sering
melontarkan lelucon itu. Anda mungkin sudah tahu dari mana guyonan “garing” itu
berasal. Tapi, buat yang belum tahu, becandaan soal ekstrak kulit mang- gis itu
diambil dari sebuah jargon iklan suplemen. Entah bagaimana cerita- nya, iklan
suplemen eks- trak kulit manggis itu memang lagi ngetop. Sampai-sampai,
di situs berbagai video YouTube, cover jingle iklannya bertebaran.
Selain iklannya yang lagi booming, banyak orang bertanya.
Apa
sebenarnya manfaat ekstrak kulit manggis? Kenapa harus kulitnya, bukan buahnya?
Amankah? Itu mungkin pertanyaan banyak orang. Sebenarnya bukan hanya kulit
manggis yang punya manfaat. Kulit buah lain, seperti apel, pisang, jeruk,
semangka, dan anggur, juga me- miliki faedah. Tapi, menurut pakar obat
tradisional dr Danang Ardiyanto, kulit manggis memiliki anti- oksidan bernama xanthone, yang tidak dimiliki oleh kulit buah lainnya. “Intinya, antioksidan
ini dapat menangkal radikal bebas, yang dapat merusak sistem metabolisme,
seperti saraf atau kulit,” ujar Danang saat dihubungi melalui sambungan
telepon.
Selain
itu, kulit manggis dikenal rendah kalori sehingga cocok dikonsumsi oleh
penderita diabetes. Kandungan lainnya, kulit manggis mengandung vitamin C dan
vitamin B kompleks tinggi. Bukan cuma kulitnya, kandungan xanthone dalam
jumlah tinggi juga terdapat dalam buah manggis. “Jadi sama-sama punya
antioksidan,” kata Rita Ramayulis, DCN, MKes. Perempuan yang kini aktif
mengajar di Jurus- an Gizi Politeknik Kesehatan Jakarta II ini me ngatakan
antioksidan dalam buah manggis jauh lebih kuat dibanding vitamin C pada
umumnya. Sebab, interaksi xanthone dengan zat lain di manggis dapat
membantu memperlambat proses penuaan sel, termasuk sel-sel jantung. Selain itu,
kandungan ini dapat membantu menanggulangi infeksi virus dan jamur.
Kalau
begitu, apakah manfaat mengkonsumsi buah manggis dan kulit ekstrak manggis sama
saja? “Tergantung kebutuhan,” ujar Rita. Dia mengatakan bentuk asupan yang
lebih baik bergantung pada kebutuhan masing-ma- sing individu. Mengkonsumsi
ekstrak memang memberi keuntungan karena praktis. Namun mengkonsumsi buah segar
juga tak kalah bermanfaat. “Kalau buahnya, kan sekaligus bisa memenuhi
kebutuhan tubuh akan buah, bukan soal antioksidan saja,” ujar penulis buku
Jus Super Ajaib ini.
Obati Penyakit?
Saat
ini ekstrak kulit manggis memang populer menjadi salah satu alternatif bagi
obat herbal. Konon, salah satu khasiatnya adalah mengobati kanker. Sejumlah
merek suplemen dengan kandung- an ekstrak kulit manggis pun bermunculan di
pasar. Tapi benarkah begitu? Ternyata hingga kini belum ada uji klinis terhadap
ekstrak kulit manggis. “Belum ada uji klinisnya,” Deputi Bidang II Bi-dang
Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
Tengku
Bahdar Johan Hamid. Bahdar mengatakan, karena belum ada uji klinis, belum bisa
dibuktikan apakah obat-obatan dengan kandungan ekstrak kulit manggis dapat
menyembuhkan diabetes, darah tinggi, atau kanker. Dari beberapa produk ekstrak
kulit manggis di pasaran, memang belum ada yang meng- gunakan label
fitofarmaka, yang menandakan produk tersebut sudah diuji coba khasiatnya pada
manusia. Produk-produk yang ada umumnya menggunakan label jamu, yang berarti
khasiatnya baru berdasarkan pada pengalaman empiris, atau herbal terstandar,
yang sudah diuji praklinis pada binatang. “Selama belum ada uji klinis, itu
kategorinya sebagai jamu atau obat herbal, enggak boleh mengklaim dia bisa
menyembuhkan penyakit tertentu,” kata Bahdar.
Pendapat Bahdar tersebut dibenarkan Danang.
Pakar kesehatan dari Rumah Riset Jamu itu mengatakan ekstrak kulit manggis
memang tidak spesifik bisa menyembuhkan penyakit tertentu. Namun, menurut dia,
mengkonsumsi eks- trak kulit manggis tetap bermanfaat bagi tubuh karena
kandungan antioksidannya yang tinggi. Syaratnya, tidak berlebihan. “Asalkan tak
berlebihan, ini aman. Efek samping paling berat kalau kebanyakan adalah diare.
Selain itu, saya rasa tak ada baha- ya untuk bagian tubuh lainnya,” ujar
Danang.
Ekstrak
kulit manggis, ujarnya, bagus dikonsumsi oleh orang-orang yang sering ter-
papar polusi dalam kadar tinggi, tinggal di kota besar, sering mengkonsumsi zat
pewarna, dan stres. “Ini bagus juga untuk orang-orang yang meng- alami (gangguan)
neurodegeneratif. Artinya, kemam- puan sel-sel saraf- nya menurun lebih cepat
daripada orang normal, seperti gam-pang lupa,” ujarnya.
0 komentar:
Post a Comment