SIAP SIAGA BENCANA DI DIENG BANJARNEGARA


Warga Dieng Sibuk Mempersiapkan Tanggap Bencana Alam. 
       
        Dieng, salah satu destinasi wisata  ini terkenal secara nasional bahkan sampai ke manca negara. Setiap bulan tercatat ribuan wisatawan mengunjungi kawasan Dataran Tinggi Dieng. Kawasan Dieng merupakan kawasan wisata yang masuk di wilayah dua kabupaten yaitu Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara dengan jujukan Negeri para Dewa. Beberapa tempat wisata di kawasan Dieng adalah Candi Arjuna, Kawah Siidang, Telaga Warna, Telaga Merdada, Kawah Sinila, Kawah Candradimuka, Telaga Sedringo, Kawah Jalatunda, gunung Prau, Gunung Sikunir dan  Gunung Pangonan. 
     Keindahan dan sejuknya kawasan ini menjadi daya tersendiri bagi para wisatawan untuk datang ke tempat ini. Fasilitas wisata yang ada di kawasan ini juga terbilang sudah lengkap mulai dari home stay, penginapan, tempat makan, pemandu wisata, pusat oleh-oleh dan lain sebagainya. Siapa sangka, dibalik keindahan alam dan sejuknya udara di kawasan wisata Dieng ini tersimpan potensi bencana yang sangat besar yang bisa terjadi sewaktu-waktu tanpa disadari oleh masyarakat. 
         Dieng yang masuk di wilayah Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara ini merupakan penghasil kentang terbesar di Jawa Tengah. Aktivitas warga masyarakat setiap hari mayoritas adalah bertani kentang. Komoditas kentang yang merupakan sumber perekonomian masyarakat ini terbilang sangat sukses mendongkrak kemakmuran masyarakat di daerah tersebut.penanaman kentang terus meluas dari tahun ke tahun, bahkan merambah ke daerah-daerah perbukitan yang seharusnya sebagai kawasan penyangga tanah sudah berubah fungsi menjadi lahan pertanian kentang yang terus di produksi setiap musim.
       Pengalihan fungsi bukit dan hutan sebagai resapan air dan  penahan tanah terus meluas, bahkan sulit untuk dikendalikan. Di kawasan Dieng hampir semua bukit sudah berubah fungsi menjadi perkebunan. Keadaan ini menjadikan kawasan Dieng menjadi kawasan rawan bencana longsor. Pola tanam dan perluasan lahan yang tidak memperhatikan faktor lingkungan jelas akan menimbulkan bencana alam. Tanah longsor jelas akan terjadi dan hanya tinggal menunggu waktu saja. 
       Vegetasi atau hutan yang seharusnya menjaga tanah sudah habis, bencana longsor tidak mungkin bisa dihindari. Dalam dalam periode tahun 2014 sudah terjadi bencana tanah longsor di daerah Setieng masuk di kabupaten Wonosobo dan menewaskan puluhan warga. Seharusnya hal ini menjadi pengingat bahwa ancaman bencana terus mengintai kehidupan warga di kawasan tersebut.
     Sudah saatnya warga masyarakat mulai menjaga lingkungan dan alam, mengembalikan fungsi lahan dan hutan sebagaimana mestinya dengan cara merubah tanaman kentang menjadi hutan kembali dengan menanam berbagai jenis tanaman tahunan yang bisa menjaga tanah dan meresapkan air hujan. Kemakmuran dan kekayaan tidak ada artinya jika hidup selalu terancam oleh bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar:

Post a Comment